D roses |
Sharing sedikit ya (niatnya si, eh jadi panjang hehe..), beberapa hari yang lalu seorang
tetangga saya menulis status di fesbuk yang intinya, "Bayar kuliah mahal
tapi wisudanya di lapangan, untung tidak dengan almamater saya". Oya,
mungkin kata “lapangan” yang dimaksud itu lebih menekankan pada nuansa
outdoornya kali ya, hehe. Saya rasa tidak perlu saya jelaskan latar belakang
tetangga saya yang menulis status tersebut, yang pasti profesi dan tingkat
pendidikannya, saat ini, lebih tinggi daripada saya, kalo dari segi umur ya
jelas, I’m younger than him/her, secara masih 18 tahun gini, hahaha. Terus terang,sebagai
bagian terindah dari akademika Sanata Dharma (oposeh ^^..), saya merasa agak
kurang sreg dengan isi status beliau, kesannya kog agak negatif ya (atau cuma
perasaan dek Rita saja, dek kog piye haha..).Ya sudah tidak apa, toh pendapat
orang berbeda-beda hehehe. Karena saya orangnya pendiam dan baik hati haha,
maka saya pun tidak berkomentar atau menge-don't like (emang ada ikonnya),
ataupun malah menge-like statusnya. Beruntung beberapa adik tingkat saya beda
jurusan yg dgn gagah berani dan lemah gemulainya berkomentar membela Sadhar (saya
lebih senang menyebut demikian daripada singkatannya, USD.red, entah kenapa,
terasa lebih gue banget yang secara ga sadar2 kalo kebanyakan makan dan tidur
siang itu bikin gendut hehehe, kesuen...)
Namun, daripada hati saya galau (halah) karena
kekurang-sreg-an tadi maka perkenankanlah saya sedikit berkomentar,.. DISINI!!!(wanine
neng kandhange dhewe, hehehe...). Jadi, menurut saya, pihak Univ.Sadhar
mempunyai pertimbangan khusus mengenai tempat diadakannya perhelatan akbar
wisuda yang diadakan 2 kali setahun ini. Pertimbangan apa itu, saya sendiri
kurang tau, hehe. Namun, jika saya berpendapat dari sudut pandang saya, saya
rasa open stage yang terletak di
depan lapangan tersebut masih layak dan sepantasnya kog sebagai tempat wisuda.
Mengapa?Berikut penjabaran saya:
1. Tempatnya fleksibe. Area ini bisa dipake buat acara apa saja dan bisa dibilang masih cukup luas
untuk menampung wisudawan-wisudawati dan orang2 yang berkepentingan lainnya
serta umbo rampene.
2. Favourite
spot. Ada beberapa hal yang menarik mengenai open stage ini, antara lain sebagai tempat nongkrong favorit para
mahasiswa yg sedang galau nunggu jam kuliah, ngerjain tugas, diskusi
ngalor-ngidul atau janjian ama gebetan (ihiirrr...),tempat latihan nari anak2
Grisadha, senam sehat ceria (asline ga tau namanya,cm pernah liat, hehe) para
ibu2 muda dan mbak2 muda juga hehe, latihan Play Performance anak2 PBI, "panggung
kreasi" para pejuang SPD, anak2 PBI, tempat kumpul komunitas2
kemahasiswaan, dan masih buanyak luagi yang lainnya. Jadi bisa dibilang, tempat
ini merupakan saksi bisu perjalanan luar biasa para mahasiswa Sadhar.
3. Fresh
area. Belum pernah ngrasain autumn
alias musim gugur di Indonesia? Kasihan, datang saja ke Sadhar, terutama di
sekitar open stage, lapangan, serta
realino,banyak pohon besar yang dengan baiknya memberikan kerindangannya
serta rela menggugurkan daun-daunnya demi menyuguhkan sensasi musim gugur yang
mengagumkan. *Tips: saat daun-daun mulai menguning dan angin yang berhembus
sepoi2, berdirilah kira2 1 meter dari pohon, rentangkan tangan, dan wusss,
daun-daun pun berguguran dengan anggunnya, hehehe...tapi kalo yang jatuh
dahannya atau malah pohonnya sampai tumbang, maaf ye, diluar tanggung jawab
saya..*melarikan diri, hehe... Dulu pas masih sering aktif ke kampus, sering
banget menyaksikan para mahasiswa melakukannya dan terkadang saya melakukannya
hehehe, damai banget en silir-silir gitu deh rasanya hehehe...
oya,
sebagai tambahan, lapangannya juga lebih asik daripada milik tetangga, yg pasti
rumputnya asli *mengacu pada sebuah iklan produk tertentu :D
4. Kampus
Hijau. Mengenai hal ini saya uraikan melalui beberapa bagian. Pertama, coba
perkirakan berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah gedung besar guna
menampung ratusan bahkan ribuan orang dalam sekali event. Tak diragukan ragu,
milyaran rupiah pun bisa habis tak tersisa. Kalo ada yg tanya, emang Sadhar ga
punya dana sebesar itu? weitsss, jangan underestimate
dulu, Sadhar mah kaya (congkake metu ^^ ), tapi mungkin Sadhar punya kebijakan
sendiri dalam mengalokasikan dana tersebut, misalnya dibankkan sehingga jumlah
dana dan bunga yang diperoleh semakin besar dan bunga tersebut bisa digunakan
untuk kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat, seperti pengadaan beasiswa,
kegiatan sosial, maupun hal-hal yang positif lainnya. Kedua, selain menghabiskan
biaya yang tidak sedikit, pembangunan sebuah gedung juga pasti akan memakan
lahan yang luas. Padahal lahan yang ada kemungkinan sudah ditumbuhi berbagai
jenis tumbuhan kecil atau bahkan pohon-pohon besar yang rindang. Nah, kalo mau
mendirikan bangunan disitu, musti nebang pohon-pohonnya kan? Jadi gak rindang
lagi deh :(.
Mending lahannya dibuat taman aja hehe.Ketiga, kegiatan yang diadakan di dalam
ruangan dengan banyak orang pasti akan membuat suasana di dalam gedung semakin
panas kan? njuk do sumuk sampe keringatan berliter-liter(lebayyy...). Nah pasti
diperlukan yang namanya AC (air
conditioner), ga mungkin kan njuk do kipasan pake kertas dilempet2 dhewe (nah
malah boros kertas to?hehe). Dengan semakin bertambahnya AC, selain boros
listrik, ga bagus juga untuk kesehatan kita, apalagi berdampak buruk juga pada
bumi kita tercinta ini (info lebih lanjut tentang dampak buruk AC bagi
kesehatan dan bumi kita, silakan cek sendiri di inet, buanyak kog artikelnya,
happy searching ya^^ , salah satunya ini
ni, cekidot >>>
Dampak AC Bagi Kesehatan
Dampak
AC Bagi Bumi
Ngeri
kan dampaknya, namanya juga dampak, pasti buruklah,makanya kurangin pemakaian
AC, atau kalo bisa gak usah pake,pake AC alami aja, Angin Cendela atau kalo
berhubungna ma tempat wisudanya Sadhar mah Angin Cepoi-cepoi. Asli ciptaan
Tuhan prens!hehehe...
Oya,
tambahan lagi ni, dulu pernah denger ni, katanya sih, Sadhar juga dah nyiapin
lahan buat bikin bangunan kayak gedung serbaguna gitu. Tempatnya di sebelah
barat BAA, deket parkiran perpus. Tapi kurang tau juga sih, namanya juga
denger2, jadi ga tau juga sumbernya siapa, hehe. Selalu berharap yang terbaik
untukmu Sanata Dharma. :)
Kayaknya
segitu dulu penjabaran akan sudut pandang saja mengenai pemilihan tempat wisuda
Sadhar.. Sekian dulu, eits nyanyi dulu “...bila ada yang kurang berkenan,
membaca ceRITAne, jangan marah, maafkanlah...” *inul’ song....
Kalo
suatu saat ada ide lagi pasti akan saya tambah kembali, atau ada saran dan
masukan? Monggo, share aja, toh kebebasan berpendapat dijamin ma pemerintah lwt
UU yang berlaku kog, ni buktinya .... :)
Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum
P.S : kalo ada yang komplain kenapa artikel berisi sharing ini pake foto mawar. Kujawab, "yoben", hehehe...Karena mau pake foto open stage en lapangan atau pohon yang menggugurkan kandungan eh daunnya belum punya sendiri, ntar kalo pake foto orang lain ndak ndhadhak pake ijin copy right gitu, apalagi bayar, berat di ongkos euy!hehehe...jadi untuk sementara pake foto mawar sebagai representasi wisuda, hehehe...^^ V (walo bukan mawar saya, yg penting yg moto saya, yeah!:))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar