Selasa, 18 Oktober 2011

About Sadhar


D roses
Sharing sedikit ya (niatnya si, eh jadi panjang hehe..), beberapa hari yang lalu seorang tetangga saya menulis status di fesbuk yang intinya, "Bayar kuliah mahal tapi wisudanya di lapangan, untung tidak dengan almamater saya". Oya, mungkin kata “lapangan” yang dimaksud itu lebih menekankan pada nuansa outdoornya kali ya, hehe. Saya rasa tidak perlu saya jelaskan latar belakang tetangga saya yang menulis status tersebut, yang pasti profesi dan tingkat pendidikannya, saat ini, lebih tinggi daripada saya, kalo dari segi umur ya jelas, I’m younger than him/her, secara masih 18 tahun gini, hahaha. Terus terang,sebagai bagian terindah dari akademika Sanata Dharma (oposeh ^^..), saya merasa agak kurang sreg dengan isi status beliau, kesannya kog agak negatif ya (atau cuma perasaan dek Rita saja, dek kog piye haha..).Ya sudah tidak apa, toh pendapat orang berbeda-beda hehehe. Karena saya orangnya pendiam dan baik hati haha, maka saya pun tidak berkomentar atau menge-don't like (emang ada ikonnya), ataupun malah menge-like statusnya. Beruntung beberapa adik tingkat saya beda jurusan yg dgn gagah berani dan lemah gemulainya berkomentar membela Sadhar (saya lebih senang menyebut demikian daripada singkatannya, USD.red, entah kenapa, terasa lebih gue banget yang secara ga sadar2 kalo kebanyakan makan dan tidur siang itu bikin gendut hehehe, kesuen...)
Namun, daripada hati saya galau (halah) karena kekurang-sreg-an tadi maka perkenankanlah saya sedikit berkomentar,.. DISINI!!!(wanine neng kandhange dhewe, hehehe...). Jadi, menurut saya, pihak Univ.Sadhar mempunyai pertimbangan khusus mengenai tempat diadakannya perhelatan akbar wisuda yang diadakan 2 kali setahun ini. Pertimbangan apa itu, saya sendiri kurang tau, hehe. Namun, jika saya berpendapat dari sudut pandang saya, saya rasa open stage yang terletak di depan lapangan tersebut masih layak dan sepantasnya kog sebagai tempat wisuda. Mengapa?Berikut penjabaran saya:
1. Tempatnya fleksibe. Area ini bisa dipake buat acara apa saja dan bisa dibilang masih cukup luas untuk menampung wisudawan-wisudawati dan orang2 yang berkepentingan lainnya serta umbo rampene.
2. Favourite spot. Ada beberapa hal yang menarik mengenai open stage ini, antara lain sebagai tempat nongkrong favorit para mahasiswa yg sedang galau nunggu jam kuliah, ngerjain tugas, diskusi ngalor-ngidul atau janjian ama gebetan (ihiirrr...),tempat latihan nari anak2 Grisadha, senam sehat ceria (asline ga tau namanya,cm pernah liat, hehe) para ibu2 muda dan mbak2 muda juga hehe, latihan Play Performance anak2 PBI, "panggung kreasi" para pejuang SPD, anak2 PBI, tempat kumpul komunitas2 kemahasiswaan, dan masih buanyak luagi yang lainnya. Jadi bisa dibilang, tempat ini merupakan saksi bisu perjalanan luar biasa para mahasiswa Sadhar.  
3. Fresh area. Belum pernah ngrasain autumn alias musim gugur di Indonesia? Kasihan, datang saja ke Sadhar, terutama di sekitar open stage, lapangan, serta realino,banyak pohon besar yang  dengan baiknya memberikan kerindangannya serta rela menggugurkan daun-daunnya demi menyuguhkan sensasi musim gugur yang mengagumkan. *Tips: saat daun-daun mulai menguning dan angin yang berhembus sepoi2, berdirilah kira2 1 meter dari pohon, rentangkan tangan, dan wusss, daun-daun pun berguguran dengan anggunnya, hehehe...tapi kalo yang jatuh dahannya atau malah pohonnya sampai tumbang, maaf ye, diluar tanggung jawab saya..*melarikan diri, hehe... Dulu pas masih sering aktif ke kampus, sering banget menyaksikan para mahasiswa melakukannya dan terkadang saya melakukannya hehehe, damai banget en silir-silir gitu deh rasanya hehehe...
oya, sebagai tambahan, lapangannya juga lebih asik daripada milik tetangga, yg pasti rumputnya asli *mengacu pada sebuah iklan produk tertentu :D
4. Kampus Hijau. Mengenai hal ini saya uraikan melalui beberapa bagian. Pertama, coba perkirakan berapa dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah gedung besar guna menampung ratusan bahkan ribuan orang dalam sekali event. Tak diragukan ragu, milyaran rupiah pun bisa habis tak tersisa. Kalo ada yg tanya, emang Sadhar ga punya dana sebesar itu? weitsss, jangan underestimate dulu, Sadhar mah kaya (congkake metu ^^ ), tapi mungkin Sadhar punya kebijakan sendiri dalam mengalokasikan dana tersebut, misalnya dibankkan sehingga jumlah dana dan bunga yang diperoleh semakin besar dan bunga tersebut bisa digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat, seperti pengadaan beasiswa, kegiatan sosial, maupun hal-hal yang positif lainnya. Kedua, selain menghabiskan biaya yang tidak sedikit, pembangunan sebuah gedung juga pasti akan memakan lahan yang luas. Padahal lahan yang ada kemungkinan sudah ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan kecil atau bahkan pohon-pohon besar yang rindang. Nah, kalo mau mendirikan bangunan disitu, musti nebang pohon-pohonnya kan? Jadi gak rindang lagi deh :(. Mending lahannya dibuat taman aja hehe.Ketiga, kegiatan yang diadakan di dalam ruangan dengan banyak orang pasti akan membuat suasana di dalam gedung semakin panas kan? njuk do sumuk sampe keringatan berliter-liter(lebayyy...). Nah pasti diperlukan yang namanya AC (air conditioner), ga mungkin kan njuk do kipasan pake kertas dilempet2 dhewe (nah malah boros kertas to?hehe). Dengan semakin bertambahnya AC, selain boros listrik, ga bagus juga untuk kesehatan kita, apalagi berdampak buruk juga pada bumi kita tercinta ini (info lebih lanjut tentang dampak buruk AC bagi kesehatan dan bumi kita, silakan cek sendiri di inet, buanyak kog artikelnya, happy searching  ya^^ , salah satunya ini ni, cekidot >>>
Dampak AC Bagi Kesehatan

Dampak AC Bagi Bumi

Ngeri kan dampaknya, namanya juga dampak, pasti buruklah,makanya kurangin pemakaian AC, atau kalo bisa gak usah pake,pake AC alami aja, Angin Cendela atau kalo berhubungna ma tempat wisudanya Sadhar mah Angin Cepoi-cepoi. Asli ciptaan Tuhan prens!hehehe...

Oya, tambahan lagi ni, dulu pernah denger ni, katanya sih, Sadhar juga dah nyiapin lahan buat bikin bangunan kayak gedung serbaguna gitu. Tempatnya di sebelah barat BAA, deket parkiran perpus. Tapi kurang tau juga sih, namanya juga denger2, jadi ga tau juga sumbernya siapa, hehe. Selalu berharap yang terbaik untukmu Sanata Dharma. :)
Kayaknya segitu dulu penjabaran akan sudut pandang saja mengenai pemilihan tempat wisuda Sadhar.. Sekian dulu, eits nyanyi dulu “...bila ada yang kurang berkenan, membaca ceRITAne, jangan marah, maafkanlah...” *inul’ song....
Kalo suatu saat ada ide lagi pasti akan saya tambah kembali, atau ada saran dan masukan? Monggo, share aja, toh kebebasan berpendapat dijamin ma pemerintah lwt UU yang berlaku kog, ni buktinya .... :)


Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum

P.S : kalo ada yang komplain kenapa artikel berisi sharing ini pake foto mawar. Kujawab, "yoben", hehehe...Karena mau pake foto open stage en lapangan atau pohon yang menggugurkan kandungan eh daunnya belum punya sendiri, ntar kalo pake foto orang lain ndak ndhadhak pake ijin copy right gitu, apalagi bayar, berat di ongkos euy!hehehe...jadi untuk sementara pake foto mawar sebagai representasi wisuda, hehehe...^^ V (walo bukan mawar saya, yg penting yg moto saya, yeah!:))

Tidak ada komentar:

Posting Komentar